MENULIS PUISI
Oleh: Muslimah
Resume ke : 17
Gelombang : 29
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2023
Tema : Menulis Puisi
Narasumber : Hj. E. Hasanah, M. Pd
Moderator : Sim Chung Wei, S.Pd
Hari ini merupakan pertemuan yang ke 17 dari 30 pertemuan. Yang akan membersamai pertemuan malam ini yaitu Bapak Sim Chung Wei sebagai moderator dan Ibu Hj E. Hasanah sebagai narasumber dengan materi Menulis Puisi.
Alhamdulillah merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan menulis di KBMN 29 hingga sampai di titik ini. Sungguh merupakan kebahagian tersendiri berkumpul dalam komunitas guru yang luar biasa, selalu bersemangat dalam berkarya dan berbagi tentang pengalaman dan ilmu pengetahuan.
Moderator memulai menyapa dan membuka pertemuan dengan mngucapkan salam dan doa. “Assalamu’alaikum Wr. Wb.Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan.Selamat Sejahtera bagi kita semua. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wal'afiat, diberikan kemudahan dan dilancarkan urusan kita agar bisa menginspirasi dengan berbagi ilmu yang bermanfaat.. Aamiin.”
Marilah kita buka kegiatan malam ini dengan sejenak berdoa, agar ilmu yang didapat malam hari ini bermanfaat dan menjadi berkat untuk kita semua.Berdoa mulai. Berdoa selesai.
Malam-malam ke pasar baru
bertemu abang polisi
Malam ini dapat materi baru
bagaimana menulis puisi
Narasumber kita yang luar biasa malam ini, bunda E. Hasanah asal Sukabumi. Sama seperti ibu/bapak mengikuti kegiatan ini, saya bergabung di KBMN gel. 18. Alhamdulillah dinyatakan lulus setelah menghasilkan buku solo.
Pada malam ini, tema kita adalah *menulis puisi*.
Pengertian Puisi Menurut KBBI
1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3. Sajak;
Sajak;
-- bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik;
-- berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;
-- dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang;
-- lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
-- mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;
Puisi menurut H.B. Jassin
Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Struktur Fisik Puisi (Unsur wujud)
Bentuk: Berbentuk baris - bait
Diksi: Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna
Majas: Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
Rima: Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi
Jenis Puisi
Puisi Lama
Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
Puisi Baru
Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Lama
Tidak diketahui nama pengarangnya
Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis Puisi Lama
Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh: mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus.
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
Contoh: pantun nasihat.
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan.
Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris.
Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga
Ciri-ciri Puisi Baru
Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
Persajakan akhir yang teratur
Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
Jenis Puisi Baru
Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
Romansa, adalah puisi yang birisi luapan cinta kasih.
Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.
Setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan Tanya jawab, dalam Tanya jawab ini semakin asyik dan seru, beberapa peserta menuliskan puisi mereka dan narasumber menjawab dan memberi komentar dengan sangat jelas dan menarik.
Komentar
Posting Komentar