MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Oleh: Muslimah
Resume ke :  25
Gelombang : 29
Hari/Tanggal : Senin, 21 Agustus 2023
Tema : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Narasumber : Eko Daryono, S.Pd
Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom, Gr
“Pernahkan Anda menulis karya ilmiah? Hmmm, jika mendengar pertanyaan itu biasanya akan terjadi perubahan ekspresi. Kening mengernyit, mata melirik ke atas. Sambil bergumam, ehmmmm. Betul tidak?Padahal kita pernah loh membuat karya ilmiah, walaupun sekali seumur hidup. Yaa, saat skripsi kita membuat karya ilmiah sebagai syarat lulus strata S1 perguruan tinggi. Bagaimana jika kali ini kita mengulang kesuksesan membuat karya ilmiah. Jangan mengernyit lagi dong. Kali ini kita akan menulis buku dari karya ilmiah. Dengan bimbingan narasumber yang mumpuni kita akan melampaui keragu-raguan kita. So, ready kan untuk masuk kelas malam ini. *Yesss, i'm ready*” sebuah kata yang mengantarkn flyer untuk pertemuan malam ini.

Moderator menyapa dengan mngucapkan “Assalamualaikum w.w. Salam sejahtera untuk semua Salam Literasi.Senang dan bahagia malam ini kita bersama-sama akan belajar kembali di kelas yang kita cintai ini. Pastikan kondisi di mana pun tempat bapak-ibu guru hebat dalam keadaan nyaman. Berikan senyuman untuk seisi rumah agar kegiatan malam ini bisa berjalan lancar. Siapkan minuman yang menghangatkan malam ini dan sediakan cemilan ringan yang bisa menemani bapak-ibu untuk belajar bersama Bapak Eko Daryono. Terima kasih kami ucapkan untuk Omjay dan Tim atas kepercayaan untuk saya, Mr. Bams menemani Bapak Eko dengan tema yang luar biasa yaitu :*Menulis Buku dari Karya Ilmiah*”

Kegiatan malam ini kita bagi menjadi beberapa bagian :
1. Materi dari narasumber
2. Tanya jawab
3. Penutup
Ijinkan saya Bambang biasa dipanggil Mr. Bams menjadi moderator malam ini. Saya seorang guru informatika SMP TARUNA BAKTI Bandung. Web pribadi penamrbams.id

Narasumber memulai kegiatan dengan mengcapkan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Salam sejahtera untuk kita semua. Atas perkenan-Nya lah malam hari ini kita dapat berjumpa di ruang maya. Ruang yang sejatinya terhubung berkat ridha Allah. Salam hormat para nara sumber hebat serta Bapak Ibu yang telah berkenan menyimak melalui grup ini. Semoga semua Bapak Ibu yang berada di group ini meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk berkarya dengan tulisan-tulisan yang tentunya menginspirasi. Materi yang saya bawakan malam ini adalah *Menulis Buku dari Karya Ilmiah*"

Tema yang tentunya teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku

Apa itu Karya Tulis Ilmiah
Perka LIPI No 2/2014 bahwa: “Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah"

*Apa sajakah yang termasuk dalam KTI*
Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku

Mengacu penjenisan tersebut ternyata tak semua KTI itu berupa buku. Secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi memang berwujud buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas

*Bagaimana struktur penulisan KTI pada umumnya*
Umumnya KTI tersusun atas bab-bab dengan penomoran yang struktural sesuai dengan jenis KTI serta institusinya.
contoh umum yang mungkin sudah banyak dilihat badan sistematika berikut:

*Apa perbedaan laporan KTI dan KTI yang telah dikonversi menjadi buku*
Buku hasil konversi dari KTI bisa di ISNB-kan sedangkan KTI yang langsung di buat buku tanpa konversi (atau mentah KTI lgs diterbitkan) umumnya QRCBN

 *Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku*
 Langkah Pertama : *Memodifikasi Judul*
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi ini seperti judul buku-buku lain harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.
Contoh sederhana dari KTI saya sendiri
Langkah Kedua : *Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan*
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas.
Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

*Modifikasi Bab I*
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan *PENDAHULUAN* , boleh *PEMBUKA* namun lebih menarik jika diambilkan dari intisari Bab I, misalnya fenomena yang terkait dengan inti buku

Secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang

*Modifikasi Bab II*
Bab 2 dapat dibagi menjadi beberapa bab dalam buku dengan cara mensplitnya sehingga setiap bab mengandung satu aspek pembahasan

*Modifikasi Bab III*
Bab III yang berisi metode penelitian biasanya diringkas menjadi satu atau dua paragraph dan dimasukkan pada bab IV di bagian awal.
Sekedar contoh untuk meringkas. Apakah narasi di atas baku? Tentu tidak. Maksudnya *bab 3* memang bisa benar-benar tidak tampak lagi dalam buku hasil konversi KTI

*Modifikasi Bab IV*
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Biasanya Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV, namun sekali lagi tergantung pada penulis yang ingin mengeksplor kelebihan bukunya

*Modifikasi Bab V*
Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul *PENUTUP*. Judul tersebut dapat dipertahankan. Substansi isinya sesuai dengan fenomena yang diangkat tanpa adanya prasaran

*Modifikasi Lampiran*
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau hasil olah data. Adapun data-data yang menyangkut privacy tidak boleh disertakan, misalnya daftar nilai siswa lengkap dengan namanya. Jika ingin menyajikan nilai siswa sebaiknya dibuat kode-kode atau dibuat tabulasi.

*Bolehkah laporan KTI apa adanya langsung dijadikan buku?*
Sah-sah saja penulis langsung menerbitkan KTI-nya menjadi model seperti buku (tapi bukan buku). Hanya saja buku semacam ini sulit untuk memperoleh ISBN. terlebih saat ini penerbitan ISBN begitu selektif.

Secara persepsi pembaca yang akan menilai kelayakannya. Nilai jual KTI yang langsung dibukukan tanpa dikonversi tentu akan berbeda dengan yang memang dikonversi jadi buku

*Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku* 

*Pertama*, keaslian laporan hasil penelitian

*Kedua* , menghindari kompilasi yang terlalu banyak.

*Ketiga* memilah dan memilih data yang dipublikasikan

*Keempat*, modifikasi bahasa buku

*Kelima*, hindari pengambilan sumber kutipan kedua atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 

*Keenam*, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. 

*Ketujuh*, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN (optional)
Sekedar berbagi pengalaman dari kegiatan mengeditori ribuan buku khususnya yang berbentuk karya tulis ilmiah.

Banyak sekali pemilik naskah yang *takut kehilangan naskah asli* dari karya ilmiah yang dikonversi

Realitasnya memang membuat buku dari karya tulis ilmiah *seolah* melahirkan buku baru. terlebih jika buku tersebut hendak di ISBN kan.

Pertanyaan sudah mulai berdatangan. Saya akan berikan kode P untuk pertanyaan, jika usai menjawab silahkan pa Eko berikan huruf N

 P1: Assalamualaikum. Saya Rosjida, peserta KBMN ingin bertanya :
1. Apa kelebihan ISBN dari QRCBN
2. Untuk karya (tulis) ilmiah yang menggunakan chat GPT apakah tidak diperbolehkan? Karena ada aplikasi yg bisa melacak chat GPT
3. Berapa prosentase plagiarism yang diperbolehkan?
Terima kasih Mr.Bams dan pak Echo

J: Walaikum salam. Terima kasih Ibu Rosjida.
(1) Secara de facto buku tidak ada perbedaan. Secara de yure, untuk buku ber-ISBN bisa dinilaikan untuk kenaikan pangkat sesuai Pedoman Buku 4 PKG. (2) Kerja Chat GPT adalah menggunakan database yang tersimpan di internet source jadi kemungkinan terdeteksi plagiat lebih besar. Seyogyanya lebih aman menggunakan pola pikir sendiri, chat gpt dapat dipergunakan sebagai pemandu saja. (3) Setiap institusi berbeda-beda terkait % plagiarisme. Umumnya sih maksimal 15%. Demikian Bu Rosjida

 P2: Assalamu'alaikum wr.wb. Samsul HudaTapin
1. Apakah untuk menerbitkan karya ilmiah menjadi sebuah yang mengedit apakah penulis atau dari penerbit?
2. Apakah terdapat sejumlah biaya tertentu untuk menerbitkan karya ilmiah kita menjadi buku?
Silahkan 🙏

J2:Wa'alaikumsalam Pak Samsul terima kasih atas pertanyaannya
(1) Ada dua opsi Pak, naskah asli bisa diserahkan ke penerbit atau penulis sudah mengkonversi secara mandiri jadi penerbit tinggal editing kecil dan layout. (2) Tentu ada biayanya Pak. Untuk yang masih mentah KTI setiap penerbit punya patokan masing-masing (bisa browsing di inet). Kalau yang sudah dikonversi penulis biasanya biayanya fokus ke terbitnya buku dan ISBN-nya Pak (bisa konsul ke Tim Hebatnya Omjay. Demikian Pak

 P3:Sutarmi, dari Muaro Jambi. Jika skripsi sy mau saya jadikan Buku, dg siapa sy berkonsultasi?Bolehkah diajukan sebagai Buku Solo yg dipersyaratkan untuk lulus KBMN ini?

J3: Terima kasih Bu Sutarmi. Salam dari Kota Solo. Adik saya juga tinggal di Muaro Jambi.
Skripsi bisa dijadikan buku, syaratnya *jangan takut kehilangan sebagian naskah skripsi yang akan dikonversi menjadi buku* Untuk konsultasi bisa dengan Tim Hebatnya Omjay *Colek Bunda Kanjeng*mSaya rasa boleh, pastinya bisa tanya kepada Omjay

P4: Assalaamu'alaikum, saya Sari dr Bekasi ingin bertanya
Saya sudah melakukan penelitian mengenai Bunga Telang dan saya lihat ternyata di google itu sudah banyak yang melakukan penelitian ini, Pertanyaan nya, Apakah saya membuat karya ilmiah ini berdasarkan penelitian saya sendiri meskipundi google itu sudah banyak yang membuat penelitian ini

J4: Wa'alaikumsalam Ibu Sari. Wah luar biasa, kemarin dalam PGP A-7 bunga telang menjadi primadona kearifan lokal. Pada hakikatnya boleh Bu Sari seperti halnya para guru banyak meneliti metode yang sama namun disesuaikan dengan terminologinya masing-masing. Bu Sari bisa menambahkan hal-hal unik jika ingin mengekslor bunga telang tersebut karena beda tempat mungkin beda cara pengolahan dan sebagainya. Semangat Bu Sari.

 P5:Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam. Saya Ahmad Soleh dari Jakarta.
Pertanyaan;
Bagaimana proses menjadikan artikel (4-5) lembar menjadi sebuah buku?
Terimakasih

J5: Wa'alaikumsalam. Terima kasih Pak Ahmad Soleh. Artikel dapat dikembangkan menjadi buku mengaji pada pokok materi di dalamnya. Tentu butuh kerja ekstra, namun itu bisa dilakukan. Justru dari artikel yang simpel dapat dikembangkan menjadi buku yang bagus karena penulis bisa lebih bebas mengeksplorasi materi tanpa *terpenjara* dengan sistematika pada kasus KTI yang sudah jadi.

P6: Dari Mr Bams. Berapa lama pengerjaan dari sebuah Karya Ilmiah menjadi Buku?
Prosesnya : cermati intisari artikel, split intisari artikel menjadi beberapa bagian, kembangkan setiap bagian dengan dukungan teori maupun fakta yang otentik.
J6: Tergantung karya ilmiahnya Mr. Kalau PTK/Skripsi/Tesis biasanya lebih lama dibandingkan desertasi. Kalau desertasi sudah terfokus pada satu permasalahan. Kalau PTK/Skripsi/Tesis biasanya masih ambigu karena biasanya lebih dari satu variabel. Padahal keumuman buku fokus pada satu tema saja. Pengalaman saya, mengkonversi desertasi lebih cepat
Pa Eko serta bapak ibu guru yang hebat, waktu terus berjalan menuju pukul 21.00 WIB. Ada waktu sekitar 8 menit, silahkan pa Eko untuk memberikan pernyataan akhir sebagai penyemangat untuk kita semua.

Terima kasih. Sebenarnya apapun jenis karya ilmiah dapat dikonversi menjadi buku dengan catatan *jangan takut kehilangan naskah* karena buku hasil konversi memang tidak bisa dipaksakan sama persis dengan naskah karya ilmiah aslinya. Namun yang perlu disadari, *nilai guna dan nilai jual* buku hasil konversi jauh lebih tinggi dari naskah aslinya.

Jangan takut untuk mencoba karena ada mentor-mentor hebat di Timnya Omjay yang siap membantu. Jangan pernah menyerah dengan tantangan yang adakan dihadapi. Resepnya satu : *Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.” Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu*

Demikian Mr Bams. Terima kasih atas segala atensi Bapak/Ibu semua semoga bermanfaat dan mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih Mr Bams yang telah setia menyertai hingga hampir 2 jam. Terimakasih Omjay dan Tim yang berkenan mempercayai saya menyampaikan materi pada malam ini. Mungkin masih jauh dari harapan juga mohon dimaafkan. Salam Hebat. Salam Penulis Indonesia.

Wassalamu'alaikum. Selamat Malam. Sugeng nDalu.
Terima kasih Pa Eko, senang bisa membersamai malam ini. 

Bila haus boleh minum Aqua karena *Aku ada untukmu* boleh juga minum Prima karena pastinya ada *Perasaan rindu bersama*

Ikan hiu makan tomat
I love you so much 
Hari kami bawa palu
I miss you
Terima kasih sudah menyimak malam ini, bila ada salah ambil penghapus maaf lahir batin.
Bila ada yang bermanfaat dicatat dan diingat dalam hati.
Terima kasih semuanya 

Wassalamualaikum w.w.
Salam sejahter untuk kita semua

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENULIS ITU MUDAH

TEKNIK MENULIS UNTUK SITUS PORTAL BERITA MELINTAS.ID

RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1