MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

Oleh: Muslimah
Resume ke :  11
Gelombang : 29
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juli 2023
Tema : Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber : Widya Setianingsih, S. Ag
Moderator : Nur Dwi Yanti, M.Pd

Hari ini bertepatan dengan hari tahun baru islam 1 Muharram 1445 H, alhamdulillah tahun 1444 H sudah terlewati dengan baik menurut versi penulis. Semoga segala amal kebaikan diterima dan di hapus segala keburukan dan dosa. Bismillah kata yang di pilih untuk memulai membuka lembaran baru, semoga tahun ini menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun yang kemarin. Aamiin

Moderator pada pertemuan yang ke 11 ini adalah Ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd dan narasumber pada pertemuan ini Ibu Widya Setianingsih, beliau adalah seorang guru MI yang sudah memiliki satu buku solo dan 30 buku anologi, saat ini beliau sedang mencoba menekuni dunia editor. Beliau memiliki pengalaman menjadi PIMRED Majalah Kharisma tahun 2010 sampai sekarang, ketua Gerakaran liteasi Madrasah dan menjabat sekretaris di KOMNASDIK. Beliau memiliki motivasi hidup “You can do anything if you believe it. Try and Get it”.

Darimana orang faham tentang sekolah kita? Bisa dari diri kita sendiri ataupun dari orang lain. Bagaimana jika sekolah kita ingin dikenal secara luas oleh khalayak ramai? Selain dengan bantuan medsos, kita bisa mengenalkan sekolah kita lewat tulisan di Majalah Sekolah Hmmmm, pasti rumit. Mau tahu cara yang tidak rumit, mudah dan sederhana? Yuk.. Yuk.. Yuk...Masuk kelas malam ini, bersama pimred majalah sekolah di materi MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH. Jangan sampai terlewat yaa...See you…” kata yang tertulis pada flyer untuk pertemuan malam ini.

Moderator membuka kelas dengan kata motivasi “Tidak ada batasan dalam era digital mewarnai informasi apapun.Jangan ada rasa takut dalam menebar informasi yang akan berbuah kebaikan."Don’t be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step.Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah.”

Lalu dilanjutkan dengan sebuah doa “Semoga semangat tetap menyala untuk terus berkarya. Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa”
“Sobat, sebelum kita melaju lebih jauh. Kita berdoa dulu. Singkirkan sejenak hati yang gulana. Tundukkan jiwa dari jumawa. Siapkan pikiran bagai gelas kosong yang terbuka. Bulatkan tekad kita pasti BISA!!!” tambahnya 

Narasumber merasa senang dan bahagia sekali malam ini membersamai blogger hebat ini. Beliau pun memberikan motivasi dan doa untuk para peserta “Semoga semangat tetap membara, berkobar didalam dada. Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta.”

Setelah beliau menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Omjay dan tim solidnya beliau menceritakan tentang perjalannya dalam berliterasi, menurut beliau  “Sahabat literasi nusantara, saya hanyalah pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif. Kuncinya adalah MAU. Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba... Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian. “

 Hari ini beliau akan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah. Apa yang kita rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang bukan???Setiap sekolah tentu ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta.Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan.Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

Tentu sebagian dari kita berfikir, “Aduh, rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal”. Itu sama dengan pikiran yang beliau dan teman beliau rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami) Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman beliau sebagai pimred merangkap layouter. Dan beliau sebagai pemburu berita merangkap bendahara. 

Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel.Sangat sederhana bukan?Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah.

 Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. 

Selama tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally "KHARISMA REBORN"

Tahun 2010 beliau dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi beliau percaya dengan timnya, dengan crew yang saling membahu. Hingga sekarang saya masih memegang amanah itu. Kunci utamanya adalah MAU. Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. 

Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang, tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. 
Bismillah
M antapkan
A pa pun
U payamu
 Kata kunci utama yang membangun komitmen dan konsisten

 SELUK BELUK MAJALAH

MENURUT KBBI MAJALAH ADALAH :
Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

Menurut Waktunya
 Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas:
✅ majalah bulanan, 
✅tengah bulanan, 
✅mingguan, dan sebagainya’.

Menurut Isinya dibedakan
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah: 
✅berita, 
✅anak-anak,
✅ wanita,
✅ remaja,
✅ olahraga, 
✅ Sastra
✅ ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;

Sejarah singkat Kharisma.
Sahabat nusantara, usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007.Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharismareborn. Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. 

Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman).

Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan beliau sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.

 LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH
1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

 Susunan Redaksi Majalah Sekolah
1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah
Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
 
3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor 
Tugasnya: Bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout 
Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Apa Manfaat Majalah Sekolah?
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa
2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dll)
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.
1. Membuat nama majalah. 
a. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.
b. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.
KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 
1. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.
2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.
4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 
5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.
6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 
7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 
8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.
9. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
10. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya
Alamat, Visi dan misi sekolah dicantumkan di halaman 2. Jika menginginkan memasang foto crew majalah bisa juga di letakkan di halaman2

3. Mengajukan ISSBN. 
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

 4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. 
Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran
✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
 ✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
 ✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 
✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
   Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para     
   pembaca) 
πŸ‘‰Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

 5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : 
πŸ‘‰πŸ» Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
πŸ‘‰ Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
πŸ‘‰ Lets go green
πŸ‘‰ Raih Mimpi Setinggi Bintang
πŸ‘‰πŸ» Hold Your Star
Dll

6. Cover dan Layout Menarik. 
✍️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah.
 ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 
✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,SMP, SMA).
✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 
Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

 7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dll

 Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3:
1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA 
Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor.
Bisa dengan menggandeng walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

 8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.
Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

 9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

10. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Saat ini mungkin kita membayangkannya merasa berat, impossible, dan sulit. Tapi dengan mengawali satu langkah saja, insyaallah berproses. Dan tak terasa kita telah mencapai puncak Piramida. Waktu, usaha dan doa yang akan menuntun jalan kita. Believe or not is your. Nah, kawan penulis untuk kiat lengkap menulis majalah bisa dipelajari di ppt yg saya share. Kuncinya jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras... Dan semangat. Ingat tidak semua mimpi sekedar bunga, dengan rasa percaya kita akan mewujudkannya menjadi nyata. 

Penjelasan detail dan sangat menarik dan menumbuhkan semangat menggebu, selanjutnya belaiu memberikan kepada moderator untuk membuka sesi Tanya jawab.:. 

Pertanyaan 1. Assalamualaikum,Bunda Widya semoga sehat selalu.Materi malam ini sedang saya tunggu-tunggu. Kebetulan tahun ini madrasah kami rencana akan membuat majalah madrasah/sekolah.
Saya ingin bertanya: 
1. Rublik apa saja yang harus ada di sebuah majalah sekolah/madrasah
2. Untuk Tim redaksi khususnya reporter, apakah para siswa dilibatkan.
Terima kasih bunda
Sehat dan sukses selalu
Cing Ato

Jawab 1. Waalaikum salam Cing Ato, motivator saya. 
Sungguh senang dan tersanjung sekali saya malam ini. Menjadi materi yang ditunggu-tunggu Cing Ato. Semoga majalahnya segera lahiran. 
Baik saya jawab ya. 
1. Rubrik yang harus ada di sebuah majalah. Sebenarnya tergantung crew dan sekolah itu sendiri. 
Tapi menurut pengalaman kami yang harus ada adalah Berita Sekolah. Karena artikel berita sekolah ini menjadi bagian dari berita yang bisa kita promosikan pada walimurid dan khalayak. Isinya bisa berupa kegiatan sekolah, informasi dsbnya. Yang kedua yang harus ada Prestasi Sekolah/siswa. Ini juga bisa sebagai sarana promosi. 
Sedangkan rubrik yang lain, bebas bisa disesuaikan dengan tebal tipis majalah. 
2.Ya, perlu sekali dilibatkan. Di sekolah saya ada kegiatan ekstrakurikuler. Klub penulis dan wartawan cilik. Mereka menulis, menghimpun berita, dan kita beri space khusus penulis Dan wartawan cilik

 Pertanyaan 2. Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatu, 
Saya Aripa dari SMA N 2 MUARO JAMBI. Ingin bertanya, menarik sekali materi kita malam ini. Alhamdulillah kami juga punya majalah sekolah sejak tahun 2010. Dan Alhamdulillah saya juga sebagai pembina pers di sekolah. Hasil dari pers sekolah kami ada majalah, video clip, pernah juga buat kalender sekolah, majalah cetak sendiri pakai kertas A3. Yang masih jalan sekarang majalah sekolah. Awalnya terbit triwulan, sekarang satu semester satu. Krn printernya sdah tak kuat. Kiat-kiat agar majalah sekolah itu tidak hanya jadi makanan di sekolah saja apa ya?....

Jawaban 2 : Waalaikum salam bunda Aripa. Wowww kereewn dan luar biasa sekali. 
Kiat-kiatnya adalah ada beberapa:
Kami secara rutin membuat angket untuk anak2 dan orangtua. Tentang majalah Kharisma. Artikel apa yg disukai, mana yg perlu ditambah spacenya, saran dan kritik
Pembahasan artikel. Setiap berkala kami selalu upgrade isi dari majalah dengan hal- hal yang diminati anak2. Misalnya adanya komik, kuiz, cerpen, do you know dll. 
Penggunaan bahasa komunikatif, gaul sehingga majalah tidak seperti layaknya buku paket. Pengarahan dari guru untuk berliterasi.Cerpen, masih menjadi artikel yg diminati

 Pertanyaan 3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Ahmad Soleh dari Jakarta. Pertanyaan:
Bagaimana majalah sekolah di tempat ini dapat bertahan hingga sekarang?
Untuk penjualan majalah apakah siswa di wajibkan membeli atau sukarela?
Bila sukarela bagaimana membangun minat siswa untuk membeli majalah sekolah? 
Bila wajib bagaimana respons orang tua dan keterkaitan dengan peraturan
 Artikel do you know... Memuat hal- hal yg unik

 Jawaban 3: Waalaikum salam pak Ahmad Sholeh. 
✅Kuncinya adalah kerjasama yang baik dengan yayasan, sekolah, guru, orangtua dan walimurid. 
✅Terus upgrade dan upaya perbaikan
✅Memberikan pengarahan secara kontinue pada siswa ttg budaya membaca
✅Melibatkan siswa dalam penulisan, sehingga siswa merasa memiliki. 
Setiap kelas selalu diminta menuliskan kegiatan kelasnya untuk di tayangkan. 
Untuk di sekolah kami anak-anak diwajibkan membeli. Biayanya di masukkan saat daftar ulang di awal tahun berbarengan dengan pbelian buku cetak dan lks.
Alhamdulillah orangtua support dan ikhlas memberi. Jika secara sukarela tentu tidak semua anak akan memiliki. Bisa diambilkan dari dana bos.

Pertanyaan 4. Bismillah, selamat malam, bu.
Perkenalkan, saya Gazella dari Jakarta.Menurut ibu, manakah yang lebih efektif antara majalah fisik dengan majalah digital? Apakah untuk majalah digital bisa tepat sasaran?

Jawaban 4. Selamat malam kak Gazella, namanya kereen. Menurut saya dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing. 
✅Untuk majalah fisik, lebih menarik, lebih mudah dibaca siswa usia SD, SMP. 
✅Bisa di berikan pada tamu saat datang. (Misal pengawas, atau saat ada kunjungan studi banding) 

Kelemahannya penyebarannya terbatas dan butuh biaya cetak. 
✅Sedangkan majalah digital lebih cepat dan efektif penyebarannya. 
✅Tidak membutuhkan dana
✅Akan tetapi kurang menarik bagi siswa khususnya usia menengah ke bawah. 
Jadi di sekolah kami, majalah tetap di cetak, tapi kami tetap ada majalah digital yang kami share di medsos sekolah

 Pertanyaan 5. MR – Kalteng memberikan contoh majalah yang ada di sekolahnya, kemudian beliau meminta narasumbr untuk membaca dan memjawab pertanyannya.
Di sekolah saya informasi yang hadir dan kami sajikan dlm bentuk berita seperti ini. Apakah ini termasuk bagian inovasi dari majalah sekolah? Saya pernah terlibat dalam pembuatan majalah seperti kharisma, dalam perjalanannya salah seorang penggerak majalah kami di mutasi. Akhirnya majalah kami mati suri dan belum move on sampai sekarang. Sementara tim nya sangat terbatas. Bagaimana solusinya?

Jawaban 5 : Sudah saya baca, waah kereen sekali ini pak. Ini adalah bagian dari inovasi berita sekolah. Akan tetapi belum dikatakan secara utuh ini adalah majalah sekolah. Masih sebagian dari unsur sebuah majalah.Yuk ditingkatkan lagi melaju menjadi majalah sekolah pak. 
Ini seperti kasus yg pernah saya alami. Pimred saya dimutasi ke MIN 1.Kuncinya adalah pada diri kita sendiri. Mau melangkah dan move on ataukah diam dan mati suri. Hidupkan lagi gairah untuk berliterasi, temukan orang2 yang seide. Satu orang sebagai motor penggerak seperti Bapak, insyaallah sebentar lagi majalah sekolah akan lahir kembali. Yuk jadi motor penggerak itu pak.

 Pertanyaan 6. Assalamualaikum wr.wb. Samsul Huda
Tapin Kalsel. Untuk membuat majalah sekolah ini diperlukan komunikasi dengan seluruh warga sekolah pertanyaannya ketika majalah di sekolah ibu rencana reborn dan juga sebelumnya komunikasi seperti apa sehingga bisa terlaksana (terbit) dan semakin baik sampai sekarang?

jawaban 6: Waalaikum salam
Salam kenal pak Samsul Huda.. 
Betul pak, kunci dari sebuah rencana adalah membangun komunikasi yang baik. Saat rencana kami reborn. Kami segera membentuk crew, setelah itu membuat proposal. Maju pada Kepala sekolah, setelah di acc, kami maju pada yayasan untuk komunikasi dan sosialisasi proposal. Kami lanjutkan sosialisasi dengan guru, siswa dan walimurid.

Pertanyaan 7. Iah, Kab. Bandung, bertanya: 
1. Bagaimana membuata majalah untuk sekolah PAUD/ TK?
2. Saya pernah membuat buletin sekolah, 1 lembar bolak balik seperti buletin jumat, sekarang vakum karena terkain biaya dan kurang respon dari orang tua. Bagaimana menumbuhkan kolaborasi dalam pembuatan majalah sekolah?
2. Mohon penjelasannya tentang majalah online, apakah berbentuk web atau blog? Atau google site, atau bagaimana?
Nuhun.

Jawaban 7: Salam kenal...
Untuk majalah sekilah kita sesuaikan dengan segmen pembaca. 
Menurut saya lebih seru majalah untuk PAUD/TK. Karena bisa jadi buku kegiatan anak2. Seperti yang saya ketahui usia TK/PAUD sangat menyukai gambar, warna dan aktivitas. Selain berita ttg sekolah bisa loh di selipkan jadi buku aktivitas (mewarna, mengenal hewan, dan aktivitas bermain lainnya. 

Kalau tidak salah di TK itu ada majalah yang harus dimiliki siswa ya bun. (Kebetulan kakak saya guru TK) 
Nah bagaimana jika mulai sekarang majalah itu tidak membeli dari luar. Tapi diganti dengan majalah buatan guru sendiri. Selain lebih mengena sesuai kebutuhan, bisa jadi nilai plus dan sumber pendanaaan sekolah. 
Ayoo buun, hidupkan lagi majalahnya. Step by step.
 
Majalah online yang selama ini saya miliki berbentuk pdf yang kami share di wa grup, website, facebook, dan ig

 Pertanyaan 8:  Assalamualaikjum Wr.Wb . saya darti isyanti dari jakarta utara. Mohon izin bertanya. Apakah dizaman sekarang majalah berupa print out tetap dibutuhkan anak-anak? Saya mengajar Sd, apakah anak-anak SD bisa dilibatkan dalam pembuatan majalah? Terimakasih

Jawaban 8: Waalaikum salam. Salam kenal bunda Isyanti. Tetap dibutuhkan bun. Walaupun sekarang kita sudah memasuki era digital. Lebih-lebih anak SD lebih menyukai bentuk fisik yang bisa disentuh secara langsung. Selain lebih mudah untuk dibaca, mereka juga lebih menyukainya. Sangat bisa. Saya juga guru SD bun, tepatnya guru MI. Anak kelas satupun bisa dilibatkan. Misalnya pada karya gambar, hasil karya seni rupa. 

Kami biasanya bekerjasama dengan guru untuk melibatkan siswanya dalam literasi yang nanti akan kita muat di majalah sekolah. Misalnya guru menugaskan membuat pantun, puisi, resume, cerita anak. Secara bergiliran akan ditayangkan di majalah sekolah. Bisa juga melibatkan di klub penulis cilik. Untuk mereka menyumbangkan hasil kreasi mereka dalam menulis atau membuat berita.

Pertanyaan 9. Assalamualaikum.
Budi Amal SMPN1 Wamena. Pertanyaan. 
1. Bolehkah majalah sekolah tanpa ISBN/QRCBN?
2. Dalam 1 tahun berapa kali minimal terbit?
Terima kasih
Jawaban 9 : Waalaikum salam Pak Budi, salam kenal
Boleh saja, tapi rawan di plagiasi pihak lain. 
Dengan ISBN, kita memiliki hak paten yang bisa menuntut pada pihak lain yang plagiasi karya kita. 

Mudah kok pak pengurusan ISBN ini. 
Sertakan satu majalah, hubungi penerbit agar dibantu kepengurusannya. 
Tergantung sekolah masing2. Bisa jadi majalah tahunan, atau seperti sekolah kami satu tahun terbit dua kali.

Narasumber yang luar biasa memberikan kata-kata penutup. “ Semoga keberkahan selalu menaungi hidupmu. Tetaplah menjadi sinar yang selalu menghangatkan gigilku. Menjadi tenang yang meredakan gelisahku. Dan menjadi obor yang mengobarkan semangatku.I LOVE YOU. Demikianlah sobat, kelas kita yang tanpa sekat dan batas berakhir sudah. “

Moderator menutup pertemuan ini dengan mengucapkan permohonan maaf lalu memberikan kata motovasi “Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita, sebelum kita mencobanya. Satu langkah belajar menulis telah kita lalui. Ilmu telah kita dapati. Akankah ilmu yang diberi hanya akan menjadi hiasan dinding dinding yang membisu? Ataukah akan kita gemakan melalui sebuah karya. Lagi-lagi semua berpulang pada diri kita masing-masing. 

THE CHOICE IS YOURS

Jangan tidur sebelum membaca... 
Jangan mati sebelum menulis... 

So….

MENULISLAH UNTUK KITA SENDIRI
Moderator mengakhiri dengan sebuah pantun. 

Pergi memancing ke sungai sula
Nila dipancing di hari senja.
Salam undur diri dari saya,
Untuk teman-teman literasi Nusantara

SALAM LITERASI

Semoga malam ini memberi kesan yang berarti untuk kita yang rajin mengupdate diri. 

Orang Kecil berbicara tentang orang lain
Orang biasa berbicara tentang kejadian
Orang BESAR berbicara tentang ide


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK MENULIS UNTUK SITUS PORTAL BERITA MELINTAS.ID

RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

MENULIS ITU MUDAH